Cara Pembuatan Silase Komplit Untuk Pakan Ternak



Pembuatan silase komplit dapat dijadikan salah satu cara untuk mengatasi kekurangan pakan di musim kemarau sekaligus memperbaiki kualitas gizi pakan ternak. Pada kondisi bulan basah (musim hijauan) pada saat tanaman pakan ternak (TPT). Persediaan pakan ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan ternak saat musim kemarau. Dengan demikian menerapkan teknologi ini dapat memberikan solusi pemenuhan pakan di musim kemarau sekaligus dapat mempertahankan kualitas dan kuantitas untuk memenuhi kebutuhan nutrisi untuk ternak

Silase adalah  teknologi pengawetan tanaman pakan ternak (TPT) yang berasal dari hijauan. Teknologi ini sangat penting untuk menjaga kualitas dan kuantitas pakan ternak ruminansia (sapi, kambing, domba). Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari ternak dalam silase perlu ditambahkan beberapa bahan yang berasal dari limbah pertanian sehingga disebut silase komplit. Pembuatan Silase komplit sebenarnya prinsipnya seperti pembuatan pakan fermentasi pakan pada umumnya. Secara singkat setelah bahan dipotong (hijauan)  disiapkan dan dicampur dengan bahan lainnya, selanjutnya diperam selama beberapa minggu dalam wadah yang tertutup rapat (anaerob). Tahapan  pembuatan silase komplit yaitu:

 1. MENYIAPKAN BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari 3 kelompok bahan yakni:

a. Tanaman Pakan Ternak (TPT)
Bahan tanaman pakan Ternak  digunakan  sebagai sumber serat utama. Bahannya bisa berasal dari  hijauan dan limbah-limbah pertanian. Bahan yang berasal hijauan seperti rumput gajah (Pennisetum purpureum), Jagung (Zea mays), daun gamal,  Sorghum dan rumput-rumput lainnya. Limbah-limbah pertanian bisa berasal sisa panen seperti jerami padi, jerami kedelai juga dapat digunakan.

b. Bahan Pakan Penguat/ konsentrat
Kelompok bahan pakan penguat/ konsentrat dapat berupa dedak padi/bekatul, onggok (ampas tapioka), ampas sagu, ampas tahu dan lain-lain. Untuk bahan-bahan dari bahan pakan konsentrat ini selain untuk memperbaiki kandungan nutrisi dari pakan yang dihasilkan juga berfungsi sebagai substrat penopang proses fermentasi (ensilase).

c. Bahan Pakan Tambahan.
Bahan tambahan atau bahan  aditif dapat terdiri dari campuran urea, mineral, tetes dan lain-lain.

2. MENYUSUN FORMULA BAHAN
Secara mudah perbandingan presentase penyusunan formulasi pakan silase komplit dari ketiga kelompok bahan tersebut diatas terdiri dari  Tanaman pakan ternak : Konsentrat : Aditif formula 70 % : 20% : 10% atau 60 % : 30 % : 10 %. Perbandingan formula  didasarkan pada persentase berat dari ketiga bahan diatas.

3. PENCAMPURAN
Sebelum dilakukan pencampuran timbang bahan sesuai formula diatas. 

Urutan  Pencampuran dilakukan dengan urutan:
  • Komponen bahan tambahan/aditif dicampur dulu dengan bahan pakan penguat/ konsentrat hingga merata selanjutnya dicampurkan ke bahan dari tanaman pakan ternak (TPT). Jika kondisi hijauan atau limbah pertanian agak kering maka diperlukan tambahan air sehingga kadar air campuran mencapai + 20 persen dari total bahan.
  • Masukkan bahan silase (adonan dari 3 bahan diatas) kedalam silo bisa terbuat dari beton/semen atau  drum yang telah dilapisi plastik tebal.
  • Jika memakai silo drum, tutup dan tekan dengan kuat atau diinjak-injak agar udara didalam keluar. Kemudian ikat plastik tersebut secara rapih, rapat dan tidak ada udara masuk ke dalam, serta jangan sampai bocor. Tutup drum rapat-rapat dengan penutupnya.

4. PROSES PEMERAMAN (FERMENTASI)
Setelah semua bahan dimasukkan dan tertutup rapat dalam drum kemudian diperam dengan disimpan selama 3 minggu (21 hari). Silase  dapat dibuka (dipanen) untuk diberikan langsung kepada ternak. Apabila silase yang dibuat tidak langsung diberikan pada ternak, silase jangan dibuka dalam waktu lama. Silase harus disimpan dalam kondisi tertutup dan dapat disimpan hingga 4 – 8 bulan.

5. PEMBERIAN PADA TERNAK
Pada waktu pemberian kepada ternak jangan sering dibuka-tutup, dalam 1 hari cuma boleh dibuka 1 kali (untuk makan ternak pagi dan sore dikeluarkan sekaligus) sebab kalau sering dibuka tutup kualitas silase akan cepat rusak. Apabila ternak belum terbiasa makan silase, silase diberikan sedikit demi sedikit dengan cara dicampur dengan hijauan yang biasa dimakan. Jika sudah terbiasa dapat seluruhnya diberikan silase sesuai dengan kebutuhan.