Disamping produksi telurnya,
puyuh juga dimanfaatkan daging dan kotoran atau fesesnya. Feses puyuh ini dapat
digunakan untuk pakan ternak dengan cara difermantasi terlebih dahulu. Feses
puyuh fermentasi merupakan hasil pengolahan dari kotoran puyuh dengan
metode fermentasi menggunakan bakteriLactobacillus yang dapat dijadikan
sebagai bahan pakan konsentrat ternak seperti sapi, kambing atau domba.
Namun karena kotoran atau feses mengandung mikroorganisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan ternak selanjutnya berakibat pada penurunan produksi, sehingga perlu penanganan sebelum dimanfaatkan sebagai pakan. Teknologi Effective Microorganisme (EM) mempunyai potensi untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen yang terdapat dalam feses dan meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme yang menguntungkan. Berikut ini ada 2 cara untuk fermentasi kotoran puyuh:
Cara fermentasi feses puyuh untuk pakan Ayam adalah sebagai berikut:
- Larutkan 2 cc EM stok dan 2 cc molases atau 1 sendok makan gula ke dalam 2000 cc air sumur. Diamkan selama 24 jam.
- 1000 gram feses (ayam atau puyuh) dan 1000 gram dedak dicampur secara merata.
- Siram larutan EM (langkah 1) secara perlahan-lahan ke dalam adonan (langkah 2) secara merata dan diaduk-aduk sampai kandungan air adonan mencapai 30% (Bila adonan dikepal maka adonan akan megar).
- Adonan digundukkan di atas ubin yang kering dengan ketinggian 15–20°C, kemudian tutup dengan karung goni selama 3–4 hari.
- Pertahankan suhu gundukan adonan 40–50°C. Jika suhu lebih dari 50°C, karung penutup dibuka dan gundukan adonan dibolak balik, kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan.
- Setelah 4 hari di terfermentasi dan feses puyuh fermentasi siap digunakan sebagai pakan ayam.
Cara fermentasi feses puyuh untuk pakan Sapi adalah sebagai berikut:
- Pengolahan feses puyuh dilakukan dengan metode Ramaiyulis, dkk (2010) yaitu feses puyuh segar yang baru dikeluarkan dari kandang ditakar dan disesuaikan kadar airnya menjadi 30-40% (Diangin-anginkan agar kadar airnya turun).
- Feses puyuh kemudian dicampur dengan jagung perbandingan 4:1 diaduk dengan merata dan seterusnya campuran tersebut dimasukan kedalam kantong plastik ukuran 5 kg yang kedap udara dan diinokulasi dengan bakteri lactobacillus sp.
- Setelah diinkubasi selama 15 hari pada suhu ruang, kemudian feses puyuh siap digunakan sebagai pakan konsentrat sapi.
Kandungan Nutrisi Feses
Puyuh Sebelum dan Sesudah Fermentasi
Kandungan protein feses puyuh fermentasi berasal dari ransum puyuh yang
terbuang dan tercampur dengan feses, protein yang tidak tercerna, dan amina
serta amida dalam bentuk non protein nitrogen. Disamping itu selama proses
fermentasi akan bekerja bakteri fermentor yang nantinya menambah nilai protein
sebagai massa mikroba (Nigam, 1998)
Sumber:
Sumber:
Lahay, N. dan Rinduwati. 2007. Meningkatkan
Nilai Nutrisi Feses Broiler Dan Feses Puyuh Dengan Teknologi
Efektivitas Mikroorganisme Sebagai Bahan Pakan Broiler. Fakultas
Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Seminar Nasional
Teknologi Peternakan Dan Veteriner 2007.
Ukrita, I. 2014. Efisiensi
Biaya Ransum Dengan Pemberian Pakan Feses Puyuh Fermentasi Pada Usaha Ternak
Sapi. Jurusan Budidaya Tanaman Pangan Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh. Jur. Embrio (7) (2) (60-66) 2014.
Dikutip dari http://www.ilmuternak.com