Seiring pertambahan jumlah
penduduk, besarnya permintaan komoditas susu dan daging sapi sebagai salah satu
sumber protein hewani juga turut mengalami peningkatan. Hal tersebut terkadang
menjadi masalah tersendiri bagi para peternak, mengingat jumlah hewan ternak
yang tersedia sering tidak mampu memenuhi jumlah permintaan. Untuk itu,
diperlukan usaha optimal dalam pemeliharaan peternakan sapi potong dan sapi
perah.
Kendala Penyakit di
Peternakan Sapi
Salah satu hal yang sering
menghambat budidaya peternakan sapi adalah adanya berbagai macam penyakit.
Meskipun keberadaan penyakit tidak selalu membawa kematian langsung pada hewan
ternak, akan tetapi adanya penyakit dapat menyebabkan turunnya kualitas produk
ternak sapi serta menghambat pertumbuhannya.
Dengan demikian, untuk
mengetahui apakah sapi-sapi Anda benar-benar sehat atau memiliki penyakit
tertentu, maka terlebih dahulu Anda perlu memerhatikan keadaan tubuh dan
tingkah laku sapi-sapi tersebut.
Sapi yang sehat biasanya
cenderung aktif bergerak, memiliki mata yang jernih, kondisi bulu yang halus,
tidak ada lendir pada hidung, serta memiliki suara napas yang halus, teratur,
dan tidak tersengal-sengal. Sementara itu, sapi yang tidak sehat cenderung
kurang aktif bergerak, memiliki mata yang sayu, bulu yang kasar, nafsu makan
berkurang, serta bernapas dengan mendengkur dan tersengal-sengal.
Langkah Pencegahan dan
Pengobatan pada Sapi yang Sakit
Untuk menanggulangi
mewabahnya penyakit pada ternak sapi, dua hal utama yang harus Anda lakukan
yaitu pencegahan dan pengobatan. Usaha pencegahan dilakukan dengan cara
memelihara kebersihan sapi dan kandang supaya tetap sehat, sementara pengobatan
diberikan pada sapi yang sudah terjangkit penyakit.
Beberapa langkah berikut ini
sangat penting Anda lakukan guna mencegah penyebaran virus di dalam kandang.
- Karantina, yaitu pemeliharaan secara terpisah. Sapi-sapi yang baru datang dipisahkan dengan yang lebih dahulu sudah ada di kandang. Hal tersebut dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya virus yang dibawa oleh sapi yang baru datang untuk segera ditangani.
- Isolasi, yaitu pemisahan sapi-sapi yang sakit dari sapi-sapi yang sehat untuk diobati sampai sembuh.
- Sanitasi, yaitu pembersihan kandang dan lingkungan setiap hari supaya sumber penyakit tidak mudah berkembang biak di sekitar kandang.
- Spraying, yaitu penyemprotan kandang secara berkala dengan obat antiserangga sesuai anjuran dinas peternakan.
- Pemeliharaan, yakni pemberian makanan yang baik, seperti pakan berserat atau hijau-hijauan dan juga konsentrat, serta menjaga kebersihan sapi dengan memandikannya setiap hari.
- Vaksinasi, yaitu pemberian vaksin supaya sapi lebih kebal terhadap penyakit.
Di samping langkah-langkah
pencegahan, ada pula tindakan pengobatan, khususnya bagi sapi-sapi yang sakit
dengan jalan pemberian obat sesuai jenis penyakit. Tindakan tersebut biasanya
dilakukan oleh dokter hewan supaya dapat dipastikan bahwa proses pengobatan
menggunakan prosedur yang tepat.
Diantara jenis-jenis
penyakit sapi adalah:
- Penyakit "BOVINE EPHEMERAL FEVER"
- Penyakit "SALMONELLOSIS"
- Penyakit "LEPTOSPIROSIS"
- Penyakit "BOVINE VIRAL DIARRHEA"
- Penyakit "BOVINE GENITAL CAMPYLOBACTERIOSIS"
- Penyakit "ANAPLASMOSIS"
- Penyakit "TETANUS"
- Penyakit "LAMZIEKTI"
- Penyakit "FOOT ROT" (Kuku Busuk)
- Penyakit "JOHNE'S DISEASE"
Untuk mengetahui lebih detail
tentang penyakit sapi dan penanggulangannya, Anda bisa baca artikel lengkap
disini http://duniasapi.com/umum/penulis/917-penyakit-sapi.html